Kelapa yang digunakan untuk Bonsai :
Kelapa Gading Susu
Kelapa gading susu berwarna putih jenis kelapa hibrida ini banyak tumbuh di daerah subtropis, namun biasanya digunakan sebagai kelapa taman sebagai pengganti pohon palem.
Kelapa Gading Susu
Kelapa Gading Merah
Kelapa Gading merah juga merupakan kelapa hibrida dengan warna yang merah kekuning-kuningan kelapa ini sangat unik dan cantik untuk dibuat bonsai kelapa namun proses pengolahannya harus menggunakan banyak pupuk dan vitamin tanaman lainnya, karena kelapa gading merah rentan akan kehilangan (Kambium) zat hijau daunnya, sehingga jika kekurangan zat tanam, maka kelapa gading merah batangnya akan berubah warna menjadi hijau, dan zat merahnya akan hilang, sehingga yang harus dilakukan adalah mengganti media tanah, pupuk, dan vitamin lainnya.
Kelapa Gading Merah
Kelapa Albino (berwarna Putih Silver)
Jenis kelapa ini sama dengan 2 contoh kelapa di atas, namun banyak para hobys merubah bonsai kelapa agar memiliki batang yang berwarna putih silver agar terlihat unik atau albino (untuk merubahnya menjadi albino akan saya terangkan pada bab berikutnya).
Kelapa Albino
Mencari bibit yang baik.
Carilah bibit kelapa yang sudah tua akan lebih baik bila kelapa tersebut dipetik langsung dari pohonnya, karena bibit yang tua lebih cepat tumbuh tunas tetapi jika bibit yang sudah terjatuh ke tanah akan menghasilkan bentuk yang kurang menarik dan kentosnya mudah rapuh akibat terjatuh tadi, akan sempurna jika kelapa yang akan dibuat bonsai memiliki kentos (batok) yang sangat kecil dan memiliki akar yang besar, karena jika dilihat dari kentos yang kecil akan mempermudah membentuk batang sesuai yang kita inginkan.
Posisi Kelapa.
Kelapa yang belum memiliki tunas sebaiknya ditempatkan di tanah yang lembab dan mengandung banyak air, sekitar 1-2 minggu biasanya kelapa sudah tumbuh tunas. Jika anda menginginkan bentuk kentos yang di kelilingi akar sebaiknya tempatkan kelapa dalam posisi berdiri (vertikal), tetapi jika anda menginginkan bentuk seperti keong maka tempatkan posisi tidur (horizontal), bentuk posisi kelapa sesuai imjinasi anda.
bentuk kentos yang di kelilingi akar sebaiknya tempatkan kelapa dalam posisi berdiri (vertikal)
bentuk seperti keong maka tempatkan posisi tidur (horizontal)
Proses Tanam.
buka serabut kelapa yang sudah bertunas (dengan tinggi 3-5 cm) menggunakan ujung sendok atau golok kecil secara perlahan dan hati-hati agar tidak mengenai akar dan jangan sampai terputus. Bersihkan serabut kecil yang masih menempel pada kentos dengan menggunakan pisau tipis (Cutter) agar terlihat bersih, bila anda menginginkan kentos terlihat licin mengkilat kecoklatan bakar kentos menggunakan korek api secara perlahan / suam kuku. (proses ini sedikit beresiko dan harus dilakukan dengan hati-hati). Sayat secara perlahan (2-3 helai kuncup) tunas yang paling bawah / yang sudah tua dengan menggunakan pisau tipis (Cutter), setelah itu tanam dalam pot yang telah disediakan. Jika anda menginginkan tunas kelapa tumbuh lebih cepat sebaiknya tutup tunas dengan menggunakan botol air mineral yang telah dipotong mulut botol setinggi 5 cm. Proses ini juga untuk menghindari tunas dari serangan hama kutu putih pada tunas.
Tahap pengupasan Serabut kelapa.
- Potong bagian belakang kelapa dengan gergaji agar proses pengupasan tidak merusak tunas.
2. Sayat memanjang serabut sebagai awalan untuk membuka serabut
3. Buka serabut kelapa dengan hati hati.
4. Bersihkan bekas serabut kelapa dengan amplas atau pisau cutter.
Proses Penyayatan.
Jika kelapa sudah tumbuh setinggi 15-20 cm, sayat tunas yang paling bawah untuk membentuk batang lakukan hal ini berulang-ulang minimal 3 hari sekali,
dalam proses panyayatan lakukan dengan hati-hati jangan sampai tergores tunas baru yang akan tumbuh, jika terjadi maka bonsai akan mengalami pembusukan (gagal dan mati). Proses ini dilakukan selamanya agar bonsai tidak membesar membentuk kelapa biasa. Siramlah tanaman 1 hari sekali pada sore atau malam, ada baiknya menyiram dengan menggunakan vetsin atau air larutan garam
.
Selengkapnya...