I. BERDASARKAN UKURAN DAN TINGGI POHON.
Berdasarkan kriteria tinggi tanaman,Bonsai terbagi menjadi 5 golongan
- Bonsai Mini ( Mame Bonsai ) yaitu bonsai yang memiliki tinggi /panjang pohon tak lebih dari 15 cm
- Kecil ( Ko Bonsai ) tingginya antara 15-30 cm
- Sedang, Medium dengan tinggi antara 30-45 cm
- Besar, Large dengang tinggi antara 45-75 cm
- Sangat Besar, Ekstra Large ( Dai Bonsai ) tingginya lebih dari 75 cm
II. BERDASARKAN JUMLAH POHON DAN DAHAN.
A. Ippon-Ue ( Berbatang tunggal )
Gaya Ippon-Ue terbagi atas :
1. Tankan ( Berdahan Tunggal )
2. Sokan ( Berdahan Dua )
3. Sankan ( Berdahan tiga )
4. Gokan ( Berdahan lima )
5. Nanakan ( Berdahan tujuh )
6. Kyukan ( Berdahan sembilan )
1. Tankan ( Berdahan Tunggal )
2. Sokan ( Berdahan Dua )
3. Sankan ( Berdahan tiga )
B. Soju ( Dua Pohon )
Soju adalah menanam dua pohon dalam satu pot, yang perlu diperhatikan dalam membuat bonsai saju adalah ukuran pohon jangan sama hal ini dimaksud untuk menhilangkan kesan monoton serta dahan dan ranting pohon di perhatukan agar tidak saling silang sehingga menutupi keindahan salah satu pohonnya.
Bonsai Soju
C. Sambon yose ( Tiga pohon )
Yang perlu di perhatikan jika membuat Bonsai dengan style Sambon yose adalah penempatan / posisi ketiga pohon tersebut dalam satu pot.Penempatan yang baik adalah membentuk litter T seperti pada gambar dibawah.
Bonsai Sambon yose
D. Gohon yose ( Lima pohon )
Bonsai Gohon yose
Tehnik membuat Bonsai gohon yose bias dikenal dengan tehnik ikada-buki yaitu dengan cara merebahkan pohon induk dalam pot dan membiarkan cabang pohon tersebut tumbuh menjadi individu baru.
E. Nanahon yose ( tujuh pohon )
Bonsai Nanahon yose
F. Kyuhon yose ( sembilan pohon )
Pot yang digunakan untuk menanam Bonsai Kyuhon yose adalah pot berukuran besar karena untuk menempatkan 9 pohon dalam satu pot tanpa mengesankan acak acakan membutuhkan media yang luas.
Bonsai Kyuhon yose
G. Yose-ue ( Group Planting )
Untuk jumlah diatas 9 pohon bonsai sudah dikategorikan dalam Grouping .yang perlu diperhatikan disini adalah jumlah pohon harus selalu ganjil.bisa 11,13,15,17....hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan kesan kaku dan monoton
Bonsai Grouping
III. BERDASARKAN GAYA DAN BENTUK POHON ( Gaya Dasar )
A. Gaya Tegak lurus ( Chokkan / Formal upright )
Dalam membentuk Bonsai bergaya tegak lurus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Pangkal Akar,Pohon dan cabang Besar dan semakin keatas semakin mengecil.
2. Akarnya kuat dan menjalar kesegala arah
3. Diameter Cabang pada bagian bawah harus lebih besar dari bagian atasnya.
4. Jarak Cabang semakin keatas semakin merapat.
5. Tinggi Batang dan diameter batang harus Ideal.Tinggi ideal adalah 6x diameter batang
6. Pengaturan arah cabang sehingga tidak terkesan salin menutupi atau terlihat acak
acakan.sebagai panduan jika pohon memiliki sepuluh cabang adalah sebagai berikut :
* Cabang pertama mengarah keposisi jam 3.30
* Cabang kedua mengarah keposisi jam 1
* Cabang ketiga mengarah keposisi jam 8.30
* Cabang keempat mengarah keposisi jam 2.30
* Cabang lima mengarah keposisi jam 10
* Cabang keenam mengarah keposisi jam 8.
* Cabang ketujuh megarah keposisi jam 3
* Cabang kedelapan mengarah keposisi jam 12.30
* Cabang kesembilan mengarah keposisi jam 9.30
* Cabang kespuluh mengarah keposisi jam 4.
Gaya Tegak lurus
B. Gaya tegak berliku ( Tachiki / Informal upright ).
Dalam membentuk Bonsai bergaya tegak lurus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Pangkal batang lebih besar dan mengecil sampai top mahkota
2. Diameter cabang dibagian bawah harus lebih besar dari bagian atas.
3. Lekukan batang mengarah kekiri dan kekanan bukan kedepan atau kebelakang
4. Cabang tumbuh seolah-olah pad tiap lekukan batang.
5. Jika ada cabang yang muncul didepan atau dibelakan Batang harus dibuang.
6. Tinggi cabang pertama sekitar 1/3 dari tinggi keseluruhan.
7. Agar pohon terkesan tua dapat di tambahkan dengan Variasi Jin, shari,uro dan saba-
miki pada batang.
Gaya tegak berliku
C. Gaya Miring ( Shakan / Slanting ).
Pada Bonsai bergaya miring yang perlu diperhatikan adalah :
- Posisi akar, Jika Pohon miring kekanan maka akar yang menjalar kekiri harus kuat dan sebaliknya.
- Sudut cabang, Jika pohon miring kekanan maka sudut cabang kearah kanan harus lebih besar.
- Arah cabang bisa dibuat sejajar dengan tanah atau merunduk kearah permukaan tanah,tergantung porposional bentuk bonsai keseluruhan.
Bonsai bergaya Miring, perhatikan posisi akar,sudut cabangnya
D. Gaya Setengah Menggantung ( Han kengai / semi cascading ).
Yang dimaksud setengah menggantung adalah posisi top mahkota masih diatas atau sejajar dengan permukaan tanah.Bonsai bergaya setengah mengantung menggambarkan pohon yang hidup di tempat yang curam atau di pinggir tebing yang tandus,
Bonsai bergaya setengah mengantung.
E. Gaya Menggantung ( Kengai / Cascading ).
Yang membedakan Bonsai bergaya setengah menggantung dengan yang menggantung adalah posisi Top mahkota,Jika setengah mengantung top mahkota masih diatas atau berada sejajar dengan permukaan tanah maka bonsai menggantung,top mahkotanya berada di bawah permukaan tanah.
Bonsai bergaya menggantung .Top mahkota berada dibawah permukaan tanah.
IV. GAYA VARIASI ( Pengembangan dari gaya dasar ).
1. Hoki Zukuri style ( Broom Shape ) ,Sapu terbalik.
Mahkota Bonsai ini berbentuk seperti sapu ijuk.Jenis tanaman yang cocok di buat Bonsai Hoki zukuri adalah yang memiliki perakaran kokoh dan berbatang tegak memanjang, serta tidak memiliki percabangan yang rendah.Cara pembuatannya kebanyakan dengan cara Okulasi ( menyambung ) dengan memilih Batang bawah yang kokoh dan Mahkota yang lebat.
Hoki Zukuri style
2. Bankan style ( Coiled ) ,Melingkar.
3. Nejikan, ( twisted ) ,Terpelintir.
4. Fuki nagashi ( Wind swept ) ,Tertiup angin.
5. Neagari ( Eksposed root ), Menonjolkan akar.
6. Shidare zukuri ( weeping ) , Merunduk.
7. Sekijoju ( On The Rock ) , Mencengkram Batu.
8. Ishizuke ( Rock Planting ) Tumbuh diatas batu.
9. Bunjin ( Free style ) ,Gaya bebas.
10. Saikei , Miniatur alam.
Catatan : Ishizuke , Bunjin , biasanya di sajikan dalam bentuk Saikei ( Miniatur alam ) ,perlu diingat Saikei berbeda dengan Bonsai group Planting, karena Saikei memasukan unsur alam seperti sungai,danau, atau tebing terjal lengkap dengan rumah atau pondok.
Selengkapnya...