BUKU TAMU

Rabu, 21 Desember 2011

Grafting Bor Pada Adenium



Apa bagusnya Grafting Bor? Kenapa harus Grafting Bor? Dan mungkin banyak lagi pertanyaan yang akan muncul berkisar grafting dengan cara bor ini. Apakah ini suatu metoda baru? Tidak, ini bukan suatu metoda grafting baru, grafting dengan cara bor sudah lama dikenal oleh trainner bonsai, hanya saja grafting bor pada Adenium sedikit dimodifikasi sesuai dengan struktur batang adenium itu sendiri.

Bila pada bonsai berkayu keras, kita dapat melakukan grafting bor langsung dengan mengunakan bor tangan atau bor listrik dengan mata bor yang disesuaikan dengan besarnya entres yang hendak di grafting. Tapi pada adenium yang berbatang kayu semu seperti umumnya pohon sukulen, akan sangat mudah busuk dan rusak bila dilakukan pengeboran dengan alat bor pada umumnya.

1. Peralatan.

Untuk melakukan Grafting Bor pada Adenium, kita memerlukan peralatan sbb;

1.a. Pipa Aluminium atau pipa stainless yg besarnya sesuai dengan entress yang akan digrafting. Pipa pipa tersebut kemudian diasah pada salah satu ujung bagian dalamnya sehingga menjadi tajam dan rata. Pengasahan pipa dapat dilakukan dengan menggunakan amplas. Pipa ini dianjurkan disiapkan dalam beberapa ukuran, mengingat entress yang akan kita grafting pun bervariasi besarnya.

1.b.Pisau kecil yang tajam dan runcing. Pisau yang dapat digunakan seperti pisau untuk pengrajin (hobbies tools set) yang dapat diperoleh di toko perkakas atau pisau bedah yang dapat diperoleh di toko alat alat kedokteran.

1.c.Lem yang kuat dan cepat kering, lem yang biasa digunakan disini adalah Power Glue.

1.c.a Alkohol, untuk menstrerilkan alat alat diatas yang akan dipakai untuk grafting.

1.c.b. Kain yang bersih dan kering atau tissue.

2. Cara Kerja.

Berikut ini adalah langkah langkah untuk melakukan Grafting Bor.

2.a. Siapkan pohon dan entress yang akan digrafting. Bersihkan permukaan pohon yang akan dibor dengan kain yang bersih, tapi jangan sampai melukai.

2.b. Bersihkan peralatan yang telah disiapkan dengan cara merendam dalam alkohol dan biarkan kering (bisa dibantu dengan membakarnya pakai korek api gas).

2.c. Pilih pipa yang besarnya sesuai dengan entress yang akan digrafting, lalu tancapkan secara tegak-lurus pada pohon dititik dimana entress akan ditempelkan sedalam kurang lebih 3-5mm, lalu dicabut keluar. Batang pohon bekas tancapan pipa akan terpotong membentuk bulatan sebesar diameter pipa.

2.d. Ambil pisau kecil yang telah disiapkan dan bersihkan potongan pohon dari pipa sedalam yang kita tancapkan.

2.e. Ambil entress yang telah kita siapkan, potong sedikit ujung entress tersebut dan tancapkan ke lubang pada pohon yang telah kita buat secara tegak lurus, apabila keluar getah bersihkan dengan kain atau tissue yang telah disediakan. Lalu teteskan Power Glue pada batas sambungan dan tiup hingga kering.

2.f. Lakukan langkah langkah diatas (2.c. hingga 2.e.) untuk entress entress lain yang akan digrafting.

2.g. Taruh pohon yang sudah selesai digrafting pada tempat sedikit ternaungi dan tidak terkena hujan selama seminggu agar entress yang disambung tidak mudah layu.

3. Kekurangan dan kelebihan Grafting Bor.

Segala sesuatu hal didunia ini selalu ada plus minusnya, tidak terkecuali pada metoda Grafting Bor.

Kelebihan dari Grafting Bor.

Kelebihan dari metoda grafting antara lain, tidak adanya bekas luka yang menandakan kalau entress yang kita graftingkan adalah graftingan. Akan bagus bila diterapkan pada penambahan cabang untuk pembentukan bonsai yang kita bentuk, misalnya untuk mengisi kekosongan ruang pada dimensi bonsai atau untuk sekedar menambahkan anak cabang, sehingga memiliki percabangan yang lebih banyak sesuai dengan yang kita inginkan.

Penbentukan percabangan yang tidak mungkin kita dapat dari pertumbuhan alami pohon atau yang terlalu lama ditunggu pada pertumbuhannya.

Kekurangan dari Grafting Bor.

Kekurangan dari grafting bor adalah diperlukannya suatu ketelitian dalam prosesnya sendiri. Tidak seperti proses metode grafting lainnya, pada grafting bor kita harus membersihkan lubang bor pada pohon yang kita buat dengan ektra hati hati dan teliti agar tidak merusak jaringan pohon yang bisa mengakibatkan pembusukan. Entress yang ditempelkan pada grafting bor cenderung lebih gampang lepas dibanding metoda lainnya sehingga dari proses grafting hingga entress telah menempel pada pohon harus diperhatikan agar pohon tidak digoyang atau tersentuh. Menurut pengalaman entress akan menempel cukup kuat setelah minimal 1 bulan.

Selamat Mencoba!


Adenium Bergaya Beringin

Untuk pembentukan Adenium dengan gaya beringin, diperlukan ;

Hormon perangsang penumbuh akar.

Kantong plastik kecil untuk pencangkokan.

Kawat untuk tracking.

Cara pembuatannya sederhana, siapkan pohon yang akan dibentuk, disarankan pohon dengan percabangan yang cukup banyak dan seimbang. Sayat sedikit pada titik di cabang dimana akar akan dimunculkan, lalu oleskan hormone peransang penumbuh akar. Biarkan luka agak mongering kemudian bungkus plastic yang telah diisikan media tanam layaknya mencangkok pohon. Suntikan larutan B1 untuk mempercepat perakaran bila media kering.


Setelah 4 �?? 6 minggu akar akar muda akan keluar dari sayatan cabang yang dicangkok tadi, tata akar sedemikian rupa, buang yang kelebihan atau tidak perlu. Usahakan akar menyentuh media tanam. Lakukan tracking bila perlu. 3 minggu pertama akar harus sering disemprot dengan larutan NPK seimbang yang encer, dimaksudkan agar akar tidak kering dan mati.

Jika kita mempunyai adenium dengan kulit yang cacat pada cabang / batangnya, mungkin gampang saja mengobatinnya, yaitu tinggal dipotong habis sebatas cacatnya tadi. Lalu bagaimana bila cacat kulit tersebut pada bonggol�?�? Adinum tentu akan kelihatan lebih jelek lagi.

Nah coba ikuti yang satu ini, cukup menyediakan fungisida dalam bentuk serbuk dan sebilah pisau yang tajam. Tapi perlu diingat, untuk melakukan ini, kondisi pohon harus dalam keadaan sehat, yaitu dengan ditandainya yang bonggol keras. Lalu bagaimana dengan pohon yang terserang busuk bonggol�?�? Dianjurkan untuk menyembuhkannya lebih dahulu baru dibuat gaya ini, karena ada pengalaman pohon yang bonggolnya terserang penyakit tidak kuat untuk dibentuk gaya ini.

Cara pembuatannya sederhana, kuliti pohon sebatas yang diinginkan dan membentuk rupa yang seartistik mungkin. Batas bawah pengulitan minimal 5mm diatas media tanam. Setelah pengulitan selesai segera taburi fungisida pada luka, lalu taruh pohon pada tempat yang ternaungi selama kurang lebih 5 hari dan kemudian jemur seperti biasa. Perlu diingat, penyiraman diusahakan jangan sampai kena luka dan jangan biarkan pohon kehujanan. Pohon Adenium dengan gaya Kulit Pohon Tua sangat rentan terhadap basah yang berlebihan, karena kulit yang ada sebenarnya adalah batang kayu semu yang telah mongering sehingga akan sangat riskan terhadap serangan jamur bila basah yang berlebihan dan berkelanjutan.

Selengkapnya...

Senin, 11 April 2011

Tehnik membuat Bonsai Kelapa.

Kelapa yang digunakan untuk Bonsai :
Kelapa Gading Susu
Kelapa gading susu berwarna putih jenis kelapa hibrida ini banyak tumbuh di daerah subtropis, namun biasanya digunakan sebagai kelapa taman sebagai pengganti pohon palem.
            Kelapa Gading Susu
Kelapa Gading Merah
Kelapa Gading merah juga merupakan kelapa hibrida dengan warna yang merah kekuning-kuningan kelapa ini sangat unik dan cantik untuk dibuat bonsai kelapa namun proses pengolahannya harus menggunakan banyak pupuk dan vitamin tanaman lainnya, karena kelapa gading merah rentan akan kehilangan (Kambium) zat hijau daunnya, sehingga jika kekurangan zat tanam, maka kelapa gading merah batangnya akan berubah warna menjadi hijau, dan zat merahnya akan hilang, sehingga yang harus dilakukan adalah mengganti media tanah, pupuk, dan vitamin lainnya.
         Kelapa Gading Merah
Kelapa Albino (berwarna Putih Silver)
Jenis kelapa ini sama dengan 2 contoh kelapa di atas, namun banyak para hobys merubah bonsai kelapa agar memiliki batang yang berwarna putih silver agar terlihat unik atau albino (untuk merubahnya menjadi albino akan saya terangkan pada bab berikutnya).
          Kelapa Albino 
Mencari bibit yang baik.


Carilah bibit kelapa yang sudah tua akan lebih baik bila kelapa tersebut dipetik langsung dari pohonnya, karena bibit yang tua lebih cepat tumbuh tunas tetapi jika bibit yang sudah terjatuh ke tanah akan menghasilkan bentuk yang kurang menarik dan kentosnya mudah rapuh akibat terjatuh tadi, akan sempurna jika kelapa yang akan dibuat bonsai memiliki kentos (batok) yang sangat kecil dan memiliki akar yang besar, karena jika dilihat dari kentos yang kecil akan mempermudah membentuk batang sesuai yang kita inginkan.

Posisi Kelapa.


Kelapa yang belum memiliki tunas sebaiknya ditempatkan di tanah yang lembab dan mengandung banyak air, sekitar 1-2 minggu biasanya kelapa sudah tumbuh tunas. Jika anda menginginkan bentuk kentos yang di kelilingi akar sebaiknya tempatkan kelapa dalam posisi berdiri (vertikal), tetapi jika anda menginginkan bentuk seperti keong maka tempatkan posisi tidur (horizontal), bentuk posisi kelapa sesuai imjinasi anda.


bentuk kentos yang di kelilingi akar sebaiknya tempatkan kelapa dalam posisi berdiri (vertikal)


bentuk seperti keong maka tempatkan posisi tidur (horizontal)


Proses Tanam.


buka serabut kelapa yang sudah bertunas (dengan tinggi 3-5 cm) menggunakan ujung sendok atau golok kecil secara perlahan dan hati-hati agar tidak mengenai akar dan jangan sampai terputus. Bersihkan serabut kecil yang masih menempel pada kentos dengan menggunakan pisau tipis (Cutter) agar terlihat bersih, bila anda menginginkan kentos terlihat licin mengkilat kecoklatan bakar kentos menggunakan korek api secara perlahan / suam kuku. (proses ini sedikit beresiko dan harus dilakukan dengan hati-hati). Sayat secara perlahan (2-3 helai kuncup) tunas yang paling bawah / yang sudah tua dengan menggunakan pisau tipis (Cutter), setelah itu tanam dalam pot yang telah disediakan. Jika anda menginginkan tunas kelapa tumbuh lebih cepat sebaiknya tutup tunas dengan menggunakan botol air mineral yang telah dipotong mulut botol setinggi 5 cm. Proses ini juga untuk menghindari tunas dari serangan hama kutu putih pada tunas.

Tahap pengupasan Serabut kelapa.

  1. Potong  bagian belakang kelapa dengan gergaji agar proses   pengupasan tidak merusak tunas.


    2.  Sayat memanjang serabut sebagai awalan untuk membuka serabut


    3.   Buka serabut kelapa dengan hati hati.



    4.   Bersihkan bekas serabut kelapa dengan amplas atau pisau cutter.



Proses Penyayatan.
Jika kelapa sudah tumbuh setinggi 15-20 cm, sayat tunas yang paling bawah untuk membentuk batang lakukan hal ini berulang-ulang minimal 3 hari sekali, 

dalam proses panyayatan lakukan dengan hati-hati jangan sampai tergores tunas baru yang akan tumbuh, jika terjadi maka bonsai akan mengalami pembusukan (gagal dan mati). Proses ini dilakukan selamanya agar bonsai tidak membesar membentuk kelapa biasa. Siramlah tanaman 1 hari sekali pada sore atau malam, ada baiknya menyiram dengan menggunakan vetsin atau air larutan garam
.
Selengkapnya...

Sabtu, 09 April 2011

Bonsai Bambu.

Seni Bonsai berasal dari Negeri tirai Bambu ,Cina.Tapi kalau Bambu diBonsai kedengarannya agak aneh.tapi ternyata Bonsai Bambupun tak kalah nilai estetikanya dari Bonsai-bonsai tanaman berkayu keras.

Pengkerdilan dari Bonggol bambu.


Bonsai Bambu,Nilai estetikanya tak kalah menarik.



Bonsai Bambu kuning bergaya Grouping.


Juga menarik dalam gaya Saikei ( Miniatur alam )
Selengkapnya...

Bonsai Pisang...Tak ada pohon ...Pisangpun jadi

Manado sebagai ibu kota Propinsi Sulawesi Utara memiliki keunikan tersendiri.  Selain berada paling utara di Negara Indonesia, Manado juga memiliki berbagai macam tanaman  yang   jika dikelola  / dikembangkan dengan kesungguhan dan ketekunan, maka akan menjadi tanaman  yang mempunyai nilai seni dan keindahan yang cukup tinggi. Salah satu diantaranya adalah pohon Pisang. 
Ide untuk membuat pohon Pisang menjadi Bonsai-Pisang muncul sejak tahun 2005 ketika melakukan uji coba penanaman pohon Pisang dalam wadah/pot yang relatif kecil (diameter ± 12 Cm, Tinggi ± 6 Cm) dan tanpak lobang. Ternyata pohon Pisang dalam wadah/pot yang relatif kecil dapat hidup lebih dari dua tahun. 
Bonsai-Pisang adalah pohon pisang kecil yang ditanam dalam pot, dimana bibitnya diambil dari pohon pisang yang tumbuh di dalam pot.



Bonsai Pisang dari Manado.masih satu pohon.


Bonsai pisang Soju Style,dua pohon.


Woww..ternyata dibuat Grouping lebih menarik.


Grouping memang cocok karena sesuai dengan pola hidup alami pisang.


Selengkapnya...

Jumat, 08 April 2011

Pasar Dunia Butuh Ribuan Ahli Bonsai Indonesia

Jakarta (ANTARA News) - Pasar dunia masih membutuhkan ribuan ahli bonsai dan suiseki (seni batu panorama) khususnya dari Indonesia yang terbiasa merawat tanaman tropis.




"Dunia bonsai dan suiseki masih membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat untuk menjadi perawat, perajin, dan petani bonsai," kata Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI), Budi Sulistyo di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, hampir seluruh kolektor bonsai dan suiseki di dunia adalah masyarakat dari kalangan menengah atas yang tidak memiliki waktu luang untuk merawat secara teknis koleksinya, sehingga membutuhkan ahli-ahli bonsai dan suiseki secara khusus setiap saat.

Oleh karena itu, mereka membutuhkan ahli yang mengerti teknik merawat bonsai dan mempekerjakan mereka secara khusus.

"Penggemar bonsai saat ini tersebar di seluruh belahan dunia meliputi Asia hingga Eropa," ucapnya.

Pada dasarnya, bonsai dan suiseki merupakan komoditas baru, sehingga peluang untuk menjadi wirausaha di dalamnya masih terbuka lebar.

Sejumlah lapangan pekerjaan yang mungkin terbuka dalam dunia perbonsaian, misalnya, menjadi petani bonsai, perawat bonsai, hingga perajin bonsai.

Oleh karena itu, ia mendorong lebih banyak generasi muda untuk tidak ragu mempelajari dan terjun dalam dunia bonsai karena prospeknya yang masih sangat menjanjikan



Sumber : http://www.antaranews.com/berita/248549/pasar-dunia-butuh-ribuan-ahli-bonsai-indonesia Selengkapnya...

Super Mame Bonsai.

Mame Bonsai adalah Bonsai tingginya tak lebih dari 15 cm, tapi yang ini lebih ekstrim lagi.ada yang tingginya hanya sebesar uang koin...

Nah yang ini tingginya tak lebih dari setinggi koin.


Yang ini cuma seruas jari orang dewasa.


Ini agak lebih besar lagi,seukuran jari orang dewasa.

Bonsai buah,tingginya cuma seukuran jari.


Dewandaru sudah berbuah walau tingginya cuma 6 cm.


Super mame Bonsai,tingginya cuma 1,7 cm.



Selengkapnya...

Sabtu, 12 Maret 2011

Aku dan Bonsai

  Aku lahir dan besar dikota lubuk linggau ,Sumatera selatan. Tempat tinggalku tepat dikaki bukit sulap,bukit yang menjadi icon kota lubuk linggau

                                    
                               Bukit Sulap dan sungai kelingi tempatku berburu bakalan bonsai

   Layaknya bocah kecil aku suka bermain di sungai,mencari ikan ,udang adalah rutinitas soreku.Disinilah awal dari kecintaanku terhadap seni Bonsai. Tumbuhan liar yang mengerdil alami diatas bebatuan sungai menarik perhatianku. hingga pada suatu hari aku mencoba mencongkel bongkahan batu untuk mengambil pohon yang mencengkram batu tersebut.dengan susah payah kupanggul batu dan pohon yang tak kuketahui jenisnya dan membawanya kerumah...wehhh mana jalannya licin menanjak.
  Sampai dirumah kucoba menanamnya pada pot dari potongan ember bekas cat...hehehe... maklum belum ada pot bonsai.Seminggu kemudian tunas baru mulai muncul. aku bingung bagaimana membentuk ranting dan dahannya   dari reperensi buku yang kupinjam diperpustakaan sekolah ( SMP N 3 ) aku mulai belajar membentunya dengan imajinasiku.


Sungai kelingi.

    Sejak saat itu aku makin sering mengumpulkan dan berburu tanaman kerdil untuk dibuat bakalan Bonsai.


Selengkapnya...

Bonsai Style

I.    BERDASARKAN UKURAN DAN TINGGI POHON.
   Berdasarkan kriteria tinggi tanaman,Bonsai terbagi menjadi 5 golongan

  1. Bonsai Mini ( Mame Bonsai ) yaitu bonsai yang memiliki tinggi /panjang pohon tak lebih dari 15 cm
  2. Kecil ( Ko Bonsai ) tingginya antara 15-30 cm
  3. Sedang, Medium dengan tinggi antara 30-45 cm
  4. Besar, Large dengang tinggi antara 45-75 cm
  5. Sangat Besar, Ekstra Large  ( Dai Bonsai ) tingginya lebih dari 75 cm

II.   BERDASARKAN JUMLAH POHON DAN DAHAN.
A. Ippon-Ue ( Berbatang tunggal )



Gaya Ippon-Ue terbagi atas :
1.  Tankan ( Berdahan Tunggal )
2.  Sokan ( Berdahan Dua )
3.  Sankan ( Berdahan tiga )
4.  Gokan ( Berdahan lima )
5.  Nanakan ( Berdahan tujuh )
6.  Kyukan ( Berdahan sembilan )


1.  Tankan ( Berdahan Tunggal )


2.  Sokan ( Berdahan Dua )



3.  Sankan ( Berdahan tiga )


B. Soju ( Dua Pohon )
      Soju adalah menanam dua pohon dalam satu pot, yang perlu diperhatikan dalam membuat bonsai saju adalah ukuran pohon jangan sama hal ini dimaksud untuk menhilangkan kesan monoton serta dahan dan ranting pohon di perhatukan agar tidak saling silang sehingga menutupi keindahan salah satu pohonnya.


                                                                Bonsai Soju


C. Sambon yose ( Tiga pohon )
     Yang perlu di perhatikan jika membuat Bonsai dengan style Sambon yose adalah penempatan / posisi ketiga pohon tersebut dalam satu pot.Penempatan yang baik adalah membentuk litter T seperti pada gambar dibawah.
Bonsai  Sambon yose


D. Gohon  yose ( Lima pohon )


Bonsai Gohon  yose   

    Tehnik membuat Bonsai gohon yose bias dikenal dengan tehnik ikada-buki yaitu dengan cara merebahkan pohon induk dalam pot dan membiarkan cabang pohon tersebut tumbuh menjadi individu baru.

E. Nanahon yose ( tujuh pohon )


    
Bonsai Nanahon yose

F. Kyuhon yose ( sembilan pohon )
    Pot yang digunakan untuk menanam Bonsai Kyuhon yose adalah pot berukuran besar karena untuk menempatkan 9 pohon dalam satu pot tanpa mengesankan acak acakan membutuhkan media yang luas.


Bonsai Kyuhon yose

G.  Yose-ue  ( Group Planting )
     Untuk jumlah diatas 9 pohon bonsai sudah dikategorikan dalam Grouping .yang perlu diperhatikan disini adalah jumlah pohon harus selalu ganjil.bisa 11,13,15,17....hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan kesan kaku dan monoton 


 Bonsai Grouping



III.  BERDASARKAN GAYA DAN BENTUK POHON ( Gaya Dasar )
  
A. Gaya Tegak lurus ( Chokkan  / Formal upright  )
     Dalam membentuk Bonsai bergaya tegak lurus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Pangkal Akar,Pohon dan cabang Besar dan semakin keatas semakin mengecil.
2. Akarnya kuat dan menjalar kesegala arah
3. Diameter Cabang pada bagian bawah harus lebih besar dari bagian atasnya.
4. Jarak Cabang semakin keatas semakin merapat.
5. Tinggi Batang dan diameter batang harus Ideal.Tinggi ideal adalah 6x diameter batang
6. Pengaturan arah cabang sehingga tidak terkesan salin menutupi atau terlihat acak  
    acakan.sebagai panduan jika pohon memiliki sepuluh cabang adalah sebagai berikut :
        * Cabang pertama mengarah keposisi jam 3.30
        * Cabang kedua mengarah keposisi jam 1
        * Cabang ketiga mengarah keposisi jam 8.30
        * Cabang keempat  mengarah keposisi jam 2.30
        * Cabang lima mengarah keposisi jam 10
        * Cabang keenam mengarah keposisi jam 8.
        * Cabang ketujuh megarah keposisi jam 3
        * Cabang kedelapan mengarah keposisi jam 12.30
        * Cabang kesembilan mengarah keposisi jam 9.30
        * Cabang kespuluh mengarah keposisi jam 4.


Gaya Tegak lurus


B.  Gaya tegak berliku ( Tachiki / Informal upright ).
      Dalam membentuk Bonsai bergaya tegak lurus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Pangkal batang lebih besar dan mengecil sampai top mahkota
2. Diameter cabang dibagian bawah harus lebih besar dari bagian atas.
3. Lekukan batang mengarah kekiri dan kekanan bukan kedepan atau kebelakang
4. Cabang tumbuh seolah-olah pad tiap lekukan batang.
5. Jika ada cabang yang muncul didepan atau dibelakan Batang harus dibuang.
6. Tinggi cabang pertama sekitar 1/3 dari tinggi keseluruhan.
7. Agar pohon terkesan tua dapat di tambahkan dengan Variasi Jin, shari,uro dan saba-
    miki pada batang.


Gaya tegak berliku 


C.  Gaya Miring ( Shakan / Slanting ).
      Pada Bonsai bergaya miring yang perlu diperhatikan adalah :
  1.  Posisi akar, Jika Pohon miring kekanan maka akar yang menjalar kekiri harus kuat dan sebaliknya.
  2.  Sudut cabang, Jika pohon miring kekanan maka sudut cabang kearah kanan harus lebih besar.
  3.  Arah cabang bisa dibuat sejajar dengan tanah atau merunduk kearah permukaan tanah,tergantung porposional bentuk bonsai keseluruhan.
                                         
Bonsai bergaya Miring, perhatikan posisi akar,sudut cabangnya


D.  Gaya Setengah Menggantung ( Han kengai / semi cascading ).
    Yang dimaksud setengah menggantung adalah posisi top mahkota masih diatas atau sejajar dengan permukaan tanah.Bonsai bergaya setengah mengantung menggambarkan pohon yang hidup di tempat yang curam atau di pinggir tebing yang tandus,



Bonsai bergaya setengah mengantung.





E.  Gaya Menggantung ( Kengai / Cascading ).
       Yang membedakan Bonsai bergaya setengah menggantung dengan yang menggantung adalah posisi Top mahkota,Jika setengah mengantung top mahkota masih diatas atau berada sejajar dengan permukaan tanah maka bonsai menggantung,top mahkotanya berada di bawah permukaan tanah.


Bonsai bergaya menggantung .Top mahkota berada dibawah permukaan tanah.




IV.  GAYA VARIASI  ( Pengembangan dari gaya dasar ).

1.  Hoki Zukuri style ( Broom Shape ) ,Sapu terbalik.

    Mahkota Bonsai ini berbentuk seperti sapu ijuk.Jenis tanaman yang cocok di buat Bonsai Hoki zukuri adalah yang memiliki perakaran kokoh dan berbatang tegak memanjang, serta tidak memiliki percabangan yang rendah.Cara pembuatannya kebanyakan dengan cara Okulasi ( menyambung ) dengan memilih Batang bawah yang kokoh dan Mahkota yang lebat.

Hoki Zukuri style 


2.  Bankan style ( Coiled ) ,Melingkar.




3.  Nejikan,  ( twisted ) ,Terpelintir.




4.  Fuki nagashi ( Wind swept ) ,Tertiup angin.




5. Neagari  ( Eksposed root ), Menonjolkan akar.




6. Shidare zukuri  ( weeping ) , Merunduk.




7. Sekijoju  ( On The Rock ) , Mencengkram Batu.




8. Ishizuke ( Rock Planting ) Tumbuh diatas batu.



9. Bunjin ( Free style ) ,Gaya bebas.



10. Saikei , Miniatur alam.



Catatan : Ishizuke ,  Bunjin , biasanya di sajikan dalam bentuk Saikei ( Miniatur alam ) ,perlu diingat Saikei berbeda dengan Bonsai group Planting, karena Saikei memasukan unsur alam seperti sungai,danau, atau tebing terjal lengkap dengan rumah atau pondok.
Selengkapnya...

Komentar via Facebook